Kamis, 31 Oktober 2019

BANDARA

Kamis, 31 oktober 2019
bandara Soekarno Hatta.

"Bandar dan udara memisahkan newyork dan jakarta"
Begitu kata rangga berpuisi kepada Cinta. 

Yah...  bandara,  tempat inilah yang membuat kita berpisah,  tapi tempat ini juga yang membuat kita bertemu... 
Bosan sebenarnya!  Inginku padamu wahai,  kita cepat menyatu,  bukan malah disiksa rindu. 
Baca selengkapnya

Sabtu, 28 September 2019

Enjoy Matrouh | Hari Pertama



Foto Bersama di depan Penginapan
"Matrouh/Matruh/Marsa Matruh"  adalah nama tempat di bagian utara wilayah Mesir, wilayah ini sangat damai, berbeda jauh denga kehiruk-pikukan kairo. Pantainya berwarnah biru dan menghadap langsung ke Eropa. Dengan tidak banyaknya turis luar negeri yang melancong kesana membuatnya masih begitu terjaga. yaaah tempat ini lah yang akan aku ceritakan pada kalian.

Berawal dari todongan pamflet yang telah tertulis namaku sebagai CP disana. kaget tak kepalang, karena waktu itu posisiku sedang pulang ke Indonesia. Berarti mau tak mau aku dipaksa ikut untuk agenda yang ada di pamflet yang bertuliskan "enjoy Matrouh" itu.

langsung aja ya.
Jum'at, 20 September 2019
sekitar pukul 01.00 pagi waktu kairo. Kami berangkat dari Rumah Limas (Sekretariat warga Sumatera Bagian Selatan yang ada di Mesir) langsung menuju Matrouh. Di perjalanan kami dua kali singgah di rest area, sekedar untuk nge-syai (ngeteh) atau meluruskan badan. Ketika di rest area, udara disana sedikit berbeda dari kairo. wajar saja sih,seperti halnya negara-negara eropa,bulan segini sedang pergantian musim dari panas kedingin. Karena di kairo masih terasa hangat, aku putuskan untuk memakai kaos doang, alhasil aku kedinginan.

landscape pantai belakang penginapan
sekitar jam 07.00 pagi waktu Matrouh kami sampai dengan selamat di penginapan. Jadi perjalanan yang kami tempuh sekitar 6-7 jam. Penginapan kami lumayan enak sih, dan harganya sangat menyesuaikan dengan mahasiswa, hehehe. Kita menyewa 5 Saqqah dan 1 saqqahnya terdiri dari 2 kamar, 1 Dapur, 1 Kamar Mandi, dan ruang tamu yang cukup luas dilengkapi dengan TV dan sofa. Jarak ke pantai sangat dekat hanya terpisah satu gedung atau sekitar 50 meter.

karena terlau capek di perjalanan, agenda memang sengaja dibuat setelah solat jum'at. Ntah mengapa hari itu aku merasa gak terlau capek, jadi kuputuskan untuk langsung kepantai hanya sekedar mengambil foto dan vidio.  Dan pemandangannya MashaAllah indah banget, pasirnya putih, lautnya biru jernih, dan di sepanjang bibir pantainya banyak kursi dan payung-payung, pokoknya indah banget, cius deh.
pose diambil di depan Hamam Cleopatra

sekitar jam 14.30 setelah makan siang kami langsung menuju destinasi yang pertama yaitu Hamam Cleopatra (Kamar Mandi Ratu Cleopatra) tempatnya gak kalah indah dengan panai dibelakang penginapan, dihiasi dengan banyak batu karang plus yang paling besar adalah tempat mandinya Ratu Cleopatra. pemandangannya bakal tambah indah kalo kita liat dari atas hamam cleopatra. hamparan laut biru sejauh mata memandang,  tapi sayang kita dilarang mandi disana karena berbahaya. untuk mencapai hamam tersebut ada sebuah jembatan yang terbuat dari kaca jadi gak perlu basah-basah buat kesana, fasilitas pariwisatanya luamayan kerenlah, karena asyik ngambil foto kita udah hampir kehabisan waktu, jadi perjalanan langsung cus kita lanjutkan.

Destinasi selanjutnya adalah pantai Ajibah/Ageebah yang berarti ajaib/menakjubkan. kaena emang pantainya gitu, menakjubkan banget. kebetulan waktu itu bertepatan dengan matahari tenggelam, jadi suasanya tambah asri dan tentram banget. Pantai ajibah ini kayak apa ya? letaknya ada di bawah, jadi kita harus turun dulu buat sampe ke bibir pantainya, kecuali mau liat landscape keindahannya berarti mantep aja diatas. Lautnya jernih banget, bahkan dulu katanya warna pantainya sampai ada 7 turunan warna biru. Auto terhipnotislah pokoknya ditambah pasirnya yang luas kebelakang jadi para wisatawan biasanya main bola disana. tapi kalo yang gak bisa berenang jangan berenang ke tengah, karna dia kayak mangkuk gitu dan terus menjorok kelaut luas. sekitar 10 menit mau adzan maghrib akhirnya kita selesaikan kegembiraannya dan kembali ke peginapan.


lanjut malem ya, suasana malam di matrouh asik sih, asik banget malah. karena dia ada kayak pasar malam gitu d samping pantai, ada banyak permainan kayak biang lala, dan apa lah namanya pokoknya banyak. jualan-jualan jajanan terlihat di sepanjang jalan deket bibir pantai karena memang orang Mesir lebih suka nongkrong malem gitu sih. setelah puas dengan malam matrouh kita putuskan untuk istirahat.



maaf ya, ini nulisnya gak bener, cuma sekedar berbagi pengalaman aja, pokoknya di mengrti aja maksudnya :V
 hari keduanya entar nyusul yah... 
terima kasih. 

beberapa foto disana
cafe depan bibir pantai

kejernihan laut matrouh

bayangkan betapa serunya ;V





Baca selengkapnya

Sabtu, 09 Maret 2019

DILEMA


Kau adalah perjalanan tersulit
tak sanggupku mendapatkanmu
pun aku tak rela melepasmu

kau adalah perjalan tersulit
tak mampuku menggapaimu
semakin ku berusaha menggapai
semakin jauh ku terjatuh

kau adalah perjalanan tersulit
tak terfikirku melupakanmu
pun aku tak berhak mengingatmu

kau adalah perjalan tersulit
masih jauhku tuk sampai
pun aku tak sanggup untuk kembali


Baca selengkapnya

Jumat, 01 Maret 2019

Menelusuri Ujung Sungai Nile bersama Forsilam Mesir

Foto di depan tugu ujung sungai nile

04 November 2018

seperti negara timur tengah lainnya, awal november adalah permulaan musim dingin dengan suhu kira-kira masih berada di angka 22 sampai 28 derajat. Aku berkesempatan  untuk menjelajah ujung sungai nile bersama kawan-kawan dari Forsilam Mesir (Forum Silaturahim Assalam) di daerah Ra's Al-Barr dan Gamashah.

kami berangkat sekitar jam 9 pagi waktu kairo dengan menempuh perjalanan kira-kira 5 jam dikarenakan macet, biasanya hanya 3 sampai 4 jam saja, di tengah perjalanan kami istirahat sejenak di mat'am dan masjid untuk menunaikan shalat zuhur, tak begitu tau tepatnya dimana yang jelas begitu banyak persawahan dan perkebunan di sepanjang jalan, masyarakatnya yang begitu ramah dan ditemani angin yang begitu damai menabrak wajahku mengingatkan suasana kampung halamanku, ingin rasanya aku berlama-lama disana.

"enta 'ayiez moyyah?
kamu mau air? sapa salah satu oom mesir dengan perawakan tinggi kekar dengan jubah coklat dan syal yang ia lilitkan dikepala.

"kholie musyakirin awi 'ammu"
gak terimakasih banyak om. jawabku.

"law enta 'ayiez tusholli rouh yamien"
kalau kamu mau sholat jalan aja ke kanan. seakan tau apa yang ingin ku lakukan.

"mesyi ya 'am"
okey om. jawabku sambil berjalan kearah kanan.

setelah sholat aku ditawari makan oleh oom-oom yang lain seakan tau keadaan perutku yang terus miss call sedari sebelum sholat tadi, tapi aku menolaknya karena malu dan takut ditinggal oleh rombongan.

perjalanpun kami lanjutkan ke Gamashah dan sampai pada pukul dua siang, kami sudah menyewa tiga flat untuk tidur, makan, bahkan joget-joget gak jelas seperti anak kecil yang baru diizinkan untuk bermain hujan. flatnya gak cukup besar tapi lumayan nyaman untuk sekadar hidup dua hari, kami bisa melihat pantai yang begitu luas dari balkon lantai lima flat kami, dan dikelilingi oleh pohon-pohon kurma dengan buah yang masih banyak bergelantungan didahannya.

pukul 4 sore aku berniat untuk sekedar jalan-jalan di bibir pantai sambil mengabadikan momen disana seperti yang dilakukan kawan-kawan yang lain, sampai dipelataran rumah aku lihat ada mama-mama yang lagi membersihkan kurma muda yang mulai berwarna cokelat, akupun gak bisa menahan diri untuk mendekat kesana dan sekedar mengamati ammu-ammu yang sedang memetik kurma dengan di bantu alat untuk menaiki batang pohonnya selangkah demi selangkah menjaga keseimbangan agar tidak meleset dan terjatuh dari sana, di temani seutas tali untuk menurunkan setandan kurma agar tidak rusak dan berhamburan.

"ta'ayiez tugareb dih?"
kamu mau coba, mama yang tadi mengejutkanku.

"tob'an ya mama"
tentu saja mama, jawabku dengan sedikit tersenyum.

"izayy?"
gimana? tanya mama.

"helwah awi, wallahi!"
enak banget, sumpah! Jawabku meyakinkan.

akupun mengurungkan niatku untuk berjalan dipantai sore itu karena udara sore itu dingin banget. Aku memilih untuk mandi, sholat dan membantu abang-abang yang sedang sibuk didapur menyiapkan makan sore. Menu kami sore itu cukup mewah untuk mahasiswa yang baru masuk tanggal muda  untuk melancong. Nasi putih, ikan bultie masywee (nila/mujair bakar), sambal balado, dilengkapi dengan irisan mentimun, nikmat banget.

habis shalat isya kami semua janjian untuk bertemu di bundaran tengah jalan di depan flat untuk berangkat bersama ke pasar malam, tempatnya gak begitu luas tapi cukup lengkap untuk sekedar pasar malam, ada wahana permainan, fast food, jualan pakaian, dan jualan oleh-oleh khas Gamashah.

wahana pertama yang aku naiki adalah tornado mini, gak begitu serem kayak di ancol karena tingginya paling tiga sampai empat meter tapi lumayan juga buat teriak ketakutan. Sebelum aku naik penjaga wahana tersebut menghampiriku untuk memeriksa kursi dan keamanan untuk kunaiki.

"la takhof ya shodiq"
gak usah takut kawan, penjaga tersebut sambil tertawa kecil berbicara kepadaku.

"ma khoftus basya"
ak gak takut, membalas tertawanya.

setelah turun dari wahana tersebut, aku hanya tertawa puas karena melihat kakak-kakak yang wajahnya masih terlihat pucat tapi tetap tersenyum menahan antara takut dan seru.

wahana yang kunaiki selanjutnya adalah kincir angin, lumayan tinggi untuk ukuran pasar malam. putaran pertama masih terasa sangat santai hingga sampai tempat paling tinggi aku bisa menikmati suasana gamashah malam itu di temani angin yang cukup membuatku menutup restleting jaketku. putaran demi putaran kecepatannya pun terus ditambah oleh sang penjaga yang membuat aku dan kawanku kegirangan adalah ketika putaran kami sampi dibawah salah satu penjaga akan memutar kincir yang kami duduki.

malam yang cukup menyenangkan dengan wahana-wahana yang cukup menghibur, malam panjang itupun kami lanjutkan untuk berjalan-jalan ke pasar melihat jajanan, oleh-oleh, atau sekedar beli eskrim dan mengabadikan momen. Setelah puas dengan malam gamashah kamipun memutuskun pulang ke flat untuk istirahat dan bermain domino di balkon flat.
suasana dari atas kincir angin

jam 8 pagi kami di minta untuk berkumpul di pantai.

"kita akan main dipantai, jadi buruan" sapa ketua Forsilam sambil menarik selimutku.

"duluan aja, aku nyusul" jawabku sambil berdiri dari kasur.

akupun bergegas kepantai, ternyata semuanya udah pada kumpul dan mulai bermain, ada yang berenang, ada yang berjemur bersama bayinya, ada yang main lompat karet, ada yang main bola, ada juga yang asik sendiri dengan handphonenya, menyenangkan sekali pagi itu, hingga tiba ada empat kawan yang basah kuyup menghampiriku.

"darimana aja?" sapa salah satu dari mereka.

"aku udah lama kok disini, cuma gak mau mandi, males bilasnya ntar" jawabku biasa aja.

mereka pun saling melirik dan tersenyum kecil.

"ayolah, sikatttttt!!!" salah satu dari mereka mengajak yang lain.

"kamu sendiri yang belum basah" ada yang menimpali dari belakang dengan tangan yang sudah menggenggam lenganku.

"tunggu dulu ada Hp sama dompet ni" jawabku biar selamat.

"santaiiiiii" jawab mereka kompak
suasana pantai gamashah

hp dan dompetku pun dengan mudah diamankan, seakan hp dan dompetkupun rela menyeburkanku ke pantai. ntah mengapa aku begitu pasrah di bopong menuju pantai dan bwarrr akupun basah kuyup.
karena terlanjur basah aku putuskan untuk berenang dan bermain bersama ombak.

"bilas, masalah belakang" gumamku.

setelah puas bermain air kamipun pulang ke flat, yang sialnya lagi air flat sedang mati.

"feeling ku udah bener" dongkol sendiri dalam hati.

akupun membawa handuk dan sabun keluar flat dan berjalan menyusuri bibir pantai, siapa tau nemu toilet umum, untung gak jauh dari flat ketemu, setelah mandi aku lihat ada oom yang lagi duduk sambil memegang kain pel.

"ammi, ha adfa' kem?"
om, aku bayar berapa? tanyaku, karena itu toilet umum.

"kholash basya, leysa musykilah"
udah, gak papa, jawab oom itu sambil tersenyum dan tangannya menepuk dada.

sesampai aku di flat dengan badan segar dan sudah harum.

"mandi dimana? gak enak badan gak dibilas kek gini" tanya salah satu pelaku penceburanku pagi itu.

"jalan aja ke pantai, terus nganan ntar ketemu kayak pos polisi, tanaya aja hamam dimana, gratis kok." jawabku tanpa dendam.

setelah pulang mereka langsung menghampiriku

"kamu bohong ya? katanya gratis, kita diminta uang 5  geneh satu orang." tanya mereka

"beneran" jawabku singkat

disana aku merasa ada kemengan atas tindakan mereka pagi itu. siang harinya kami hanya beristirahat di flat dan lagi melihati oom-oom memanjati pohon kurma dari balkon flat kami, malampun tiba kami memutuskan untuk ngobrol dan bakar ayam bareng.

keesokan harinya kamipun otewe ke ra'sul bar karena disanalah pertemuan antara sungan nile dan laut mediterania, dan kita juga bisa melihat apa yang di firmankan oleh Allah dalam surat Ar-Rahman  19-20

“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” (Q.S. Ar-Rahman:19-20)

alhamdulillah walaupun untuk melihat batas antara dua laut itu harus menaiki kapal, aku tetap besdyukur masih bisa menjelajah sampai keujung sungai nile, ada tugu yang bertuliskan bahwa disana adalah ujung dari sungai nile, sungai terpanjang di dunia, kamipun mengabadikan momen demi momen disana, bertukar hadiah satu sama lain yang sudah di siapkan di hari sebelumnya. setelah puas berfoto dan main bareng disana, kamipun langsung pulang menuju kairo.

terima kasih yanh sudah baca blog ini, semoga ad sedikit informasi yang di dapat, walaupun isinya hanya cerita jalan-jalan gak jelas. hehe.
ra's el-bar




foto di depan flat


tugu ujung sungai nile








Baca selengkapnya

Sabtu, 23 Februari 2019

Kelas Basic Fotografi

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamulaikum wr.wb


Rasa Syukur Kepada Allah SWT yg sudah memberi saya kesempatan untuk mengikuti kelas Photography ini. Shalawat dan Salam tak henti hentinya saya curahkan kepada orang yg paling kita rindukan nabiyullah Muhammad SAW. Semoga Syafaat beliau selalu megalir kepada kita yg selalu merindukannya, dan semoga ilmu yg saya dapat di kelas ini bermanfaat untuk kita semua,Aamiin.

Ucapan terimakasih kepada Kanda Aab Muhammad yang dengan sabar membimbing diri yg penuh kekurangan ini sehingga bisa mengenal Photography sampai sejauh ini, saya haturkan juga kepada assisten mentor kami yunda Maimunah Hamid yg rela berkorban tak kalah dari kanda Aab Muhammad, Semoga Allah membalas jasa kalian,Ilmunya semakin bermanfaat untuk umat, dan menjadi amalul jariyah.amiin. terimakasih juga untuk Forsilam Mesir  sudah memfasilitasi kelas Photography ini, semoga semakin maju dan terus Berjaya, Amiin. tidak lupa juga ucapan kasih dan sayang untuk teman teman seperjuangan Muhammad Iqbal UlynNuha Hamied Ari Arifin Muhammad El-ikhlazz Anis Zachrotul Jannah Altiara Veronica yang sudah mau berbagi suka duka bersama dan mau membagi ilmunya, dan kita diikatkan menjadi keluarga disni yang kita sebut #PIONER " walaupun kecil tapi akan terus maju dan takkan pernah mundur" pokoknya kalian THE BEST. semangat terus.dan juga ucapan terima kasih saya haturkan kepada senior senior yang selalu mensupport dan memotivasi, kanda Aidil Fithri Albar, kanda Ahmad Rofiq Al Faruq, dan kanda yunda yg tak bisa saya sebutkan satu persatu, kalian MENGINSPIRASI.


Sekitar setengah bulan yang lalu saya untuk pertama kalinya mengikuti kelas photography yang mana sebelumnya saya tidak tau cara menggunakan kamera dan atur mengatur menu yg ada di layar kamera, seperti sutter speed, diapragma, ISO dll. Jadi saya hanya bisa terdiam bercampur takjub melihat karya karya Fhotographer yang mana karya mereka sungguh menyuguhkan betapa indahnya ciptaan tuhan, dari mulai butiran pasir hingga bentangan langit. 


sebelum mengikuti kelas ini, dalam benak saya Photography tidak terlalu sulit hanya sekedar jepret menjepret. tapi apalah daya setelah masuk kelas ini saya di suguhkan dengan tehnik yang membuat saya pusing tujuh keliling (lebay). berkat kesabaran dan keikhlasan para mentor , saya sedikit bisa menjepret walaupun tidak sebagus yang lain. dengan Photography juga saya diajarkan membuat sesuatu yang biasa menjadi luar biasa,sehingga meningkatkan kesyukuran dan ketakjuban saya dengan apa yang Allah SWT ciptakan.
pesan untuk kita :
Memang semua sesuatu memerlukan proses. mie “instant”, yang katanya “instant” masih harus di rebus supaya bisa di makan , itupun biasa saja. kalu mau lebih enak bisa di tambah cabai, bawang dll, tapi harus menambah waktu untuk menikmatinya. begitupun Photography ini atau apapun itu, jika mau hasil luar biasa setidaknya kita harus membutuhkan proses yg harus dijalani, sehingga hasilnya lebih nikmat dari biasanya.intinya tak ada yg “instant” untuk membuat sesuatu yang indah. jalan kita masih sangat panjang kawan, kita masih berdiri di garis start dan milyunan kilo meter lagi untuk finish, SEMANGAT!


sekali lagi saya ucapkan terima kasih untuk semua pihak yang sudah membuat saya bisa sejauh ini. saya tidak pandai merangkai kata, yang jelas kalian lebih indah dari yang kalian bayangkan
dan inilah hasil saya belajar yang sudah dipilih oleh para mentor kemarin, dan inipun masih kelas Basic menurut saya kelas basic ini baru seujung jari dalam Photography, sedangkan Photography ini berbentuk badan, jadi saya harus mempelajari kuku, jari,lengan, tangan keseluruhan dan sampai semua anggota tubuh lengkap, tidak cukup sampai di sana saya harus belajar ngomong, berjalan dan masih banyak lagi. jadi sangat wajar jika karya saya ini masih banyak kekurangan di sana sini, jadi mohon dimaklumi karna karya saya masih amatiran dan semua harus di perbaiki, kritik dan sarannya saya harapkan supaya bisa lebih baik lagi kedepannya,Amin.
Wassalamualaikum wr.wb.






























Baca selengkapnya